Kamis, 20 Mei 2010

About Valentine’s Day In Japan

Jika kita mendengar orang mengatakan “ 14 Februari “, pasti yang terpikirkan adalah hari Valentine. Pada hari kasih sayang itu, biasanya orang akan memberikan bunga, bertukar kartu atau kado dengan orang yang mereka sayangi. Namun, kebanyakan kaum cewek cenderung lebih suka menghadiahkan cokelat kepada orang yang mereka sukai khususnya untuk kaum cowok.

Sebenarnya hari Valentine dirayakan untuk menghormati Pastor Valentine yang dihukum mati pada tanggal 14 Februari 270 oleh penguasa Roma yang pada saat itu Kaisar Claudius II. Pastor Valentine dihukum mati karena menentang ketentuan Kaisar Claudius II yang melarang para tentaranya untuk menikah. Akhirnya, Pastor Valentine ditahbiskan menjadi Santo Valentine.

Di Jepang, banyak kaum cewek yang memanfaatkan hari Valentine sebagai ajang pengakuan cinta kepada cowok yang mereka sukai. Biasanya pada tanggal 14 Maret nanti, kaum cowok akan menjawabnya dengan membalas pemberian coklat tersebut, hari itu dinamakan White Day. Balasan yang nantinya akan diberikan kepada kaum cewek ada bermacam-macam mulai dari kue, permen, marshmallow atau saputangan.

Katanya setiap dari barang pemberian itu ada maknanya masing-masing loh…Apabila si cowok memberikan saputangan sebagai balasannya, maka cinta si cewek ditolak. Jika si cowok memberikan kue, maka si cowok hanya ingin berteman. Jika si cowok memberikan permen, maka si cowok tersebut telah memiliki pacar. Tetapi, apabila si cowok memberikan marshmallow sebagai balasannya, maka cinta si cewek diterima.

Sebetulnya sejak kapan masyarakat di Jepang mulai merayakan Valentine ? Hari Valentine diperkenalkan di Jepang oleh sebuah perusahaan permen di Kobe pada tahun 1936. Hal ini dimaksudkan sebagai sarana promosi produk cokelat dari perusahaan tersebut. Namun, promosi tersebut kurang mendapatkan respon dari masyarakat Jepang.

Kemudian pada tahun 1958 sebuah perusahaan permen yang berada di Tokyo juga melakukan hal yang serupa. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini promosi tersebut mendapatkan respon yang positif dari masyarakat Jepang.

Sedangkan White Day sendiri mulai ikut dirayakan di Jepang pada tahun 1960. Hari White Day diperkenalkan oleh sebuah perusahaan pembuat marshmallow pada tahun 1960. White Day memang tidak sepopuler Valentine’s Day. Namun, kedua hari ini telah menjadi bagian dari kehidupan para remaja di Jepang.

0 komentar:

Posting Komentar

Previous Post Next Post Back to Top